Social Icons

Senin, 20 April 2015

Fanfiction : LIE


ONESHOT
Title : Lie
Author : User31
Cast : Cho kyuhyun , Choi Siwon
Warning : Boys love, typo
Rated : T - Teen
Disclaimer :
Ide cerita terinspirasi dari lagu “lie” yang dinyanyikan kyunyun di “Immortal Song” selebihnya hanya karangan author belaka. Semua cast yang ada murni milik mereka sendri, tuhan dan keluarga mereka saya hanya meminjam nama saja.
Summery : 
kebohongan itu nyata, beberapa adalah hal yang melegakan tapi kebanyakan dari kebohongan selalu menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan...


Don’t like don’t read^^
Tanggal 31 Desember tiga tahun lalu. Di tempat yang sama dan di hari dan waktu yang sama. Entah mengapa aku kembali mengingat sosokmu. Keindahanmu, senyum bodohmu, dan semua gombalan berlebihanmu. Sebuah agenda lama dalam hatiku kembali terbuka menyisihkan debu yang menyelimutinya setelah sekain lama. Bagaimana kabarmu sekarang? Setelah pukul 12 nanti akan genap empat tahun kita berpisah, apa kau masih mengingatku?
.
.
.
Seorang namja dengan mantel biru tua membalut tubuhnya, terduduk di sebuah bangku taman menatap nanar benda besar penunjuk waktu di hadapannya. Setiap tahun sejak tiga tahun yang lalu, namja itu selalu duduk disana. Sendiri. Pada waktu yang sama. Pakaian yang sama. Seolah tengah menunggu seseorang mengahampirinya. Dan akan berakhir dengan kesendirian yang kosong. Tak ada siapapun yang menghampirinya. Setelah 30 menit telah lewat dari tengah malam dan tahun berganti, ia akan bangkit dan meninggalkan tempatnya. Dan akan kembali lagi pada jam dan tanggal yang sama di tempat yang sama setiap tahunnya.

Yeoboseo?” pukul 12.27 , tahun telah berganti, empat tahun terlewati. Ketika namja itu menerima sebuah panggilan.

“….”

nde.. aku pulang.” Dan namja itu berdiri, sedikit menampakkan raut enggan diwajahnya, menatap lama bangku yang telah ia duduki sekian jam tadi. Tersenyum tipis lalu memilih melangkahkan kakinya meninggalkan tempat penuh kenangan bahagia dan .. sekaligus menyedihkan
.
.
.
“ Kau tak apa?” Namja berkaos merah menatap cemas namja bermantel biru tua itu. Ia menatap bibir yang mulai membiru dihadapannya. Dan selanjutnya ia mendekap erat sosok dihadapanya. Menyalurkan rasa hangat yang ia miliki untuk meruntuhkan dinginnya malam yang telah dilewati namja manis didekapannya itu. Ia sudah hafal dengan kebiasaan namja bermantel biru itu. Ia berkali kali mengajukan diri untuk menemaninya namun namja manis bermatel biru itu selalu menolak.

“ Aku mencemaskanmu kyu, tepat empat tahun sudah, bisakah…” perkataan sang namja terpotong. Namja yang dipanggil kyu itu menatap dalam sosok didepannya. Ia tak mau diganggu dan ia sudah lelah dengan peryataan yang sama berulang kali. Dan cukup dengan tatapan itu namja itu mengerti dan diam.

“ Duduklah. Aku akan membuatkan coklat panas untukmu.” Kata namja itu pada kyuhyun sembari mendudukkannya pada sebuah sofa di ruang tamunya. Belum genap tiga langkah ia berjalan sebuah tangan mencekal lajunya.

“ Changmin… terimakasih.” Ucap kyuhyun lirih lalu tersenyum tipis pada namja didepannya yang telah begitu sabar memberinya perhatian. Namja bernama changmin itu hanya tersenyum dan melepas lembut tangan yang mencekalnya dan segera membuat cpoklat panas untuk kyuhyun.
.
.
.
Flashback ON
“ Kyu, maafkan aku.”  Namja berperawakan bak atlit itu menggengam erat tangan kyuhyun meminta pengertian. Sedang namja didepannya hanya tersenyum.

“ Aku mohon maafkan aku Kyu, aku…” kata namja itu terpotong. Jari telunjuk kyuhyun menutup pergerakan mulut namja didepannya. Isyarat menyuruh namja didepannya untuk diam.

Hari ini adalah malam tahun baru. Di sebuah taman di depan sebuah jam besar di tengah taman. Kyuhyun dan sang pacar Siwon saling berdiri berhadapan. Sepasang kekasih yang serasi.

“Gwenchana.”  Kata kyuhyun lembut. Kyuhyun tau apa yang akan diucapkan Siwon. Ia sudah melihat kenyataannya sendiri. Ia tau lambat laun ini yang akan terjadi dengan hubungan mereka. Mereka sesama lelaki yang saling mencintai. Hubungan yang tabu dan tak bisa di terima orang dengan mudah. Ia tau dan ia maklum toh ia sudah menyiapkan dirinya jika ini terjadi.

Siwon, namja berbadan atletis itu menatap kyuhyun tak percaya. Bukan ini yang ia harapkan. Bukan, ia ingin kyuhyun menahannya bukan melepasnya seperti ini. ia tak ingin kyuhyun menangis, namun kali ini ia menginginkannya. Ia ingin tau bahwa kyuhyun tidak baik baik saja jika ia meninggalkannya.

Siwon memejamkan matanya sejenak. Ia masih memegang kedua tangan kyuhyun. Ia memantapkan hati lalu kembali membuka matanya untuk menatap mata caramel kyuhyun mencari sebuah kebohongan disana. Ia menemukannya jelas terlihat binar kesedihan terpancar dari butiran caramel didepannya tapi ia cukup mengenal kyuhyun. Kyuhyun sedang bertahan dan siwon tak mau usaha orang tersayangnya sia sia. Dan keputusan itu ia ambil, ia melepas tangan kyuhyun perlahan dan mengakhiri semuanya.

“Pergilah” ucap kyuhyun lembut.
‘jangan pergi’  batin  kyuhyun

“ Aku baik baik saja” katanya lagi.
‘tidak tiak, aku tidak baik baik saja’ batin kyuhyun berteriak memberontak.

“ Yakinlah aku akan baik baik saja di sini tanpamu” kata kyuhyun dan sebuah senyum yang terpaksa ia tampiklan.
‘andwae, aku tak akan bisa hidup tanpamu!’  lagi teriakan batin kyuhyun berkumandang.

“kumohon segeralah pergi” kata kyuhyun lagi masih dengan lembut dan senyuman manis terpaksa ia sunggingkan.
‘kumohon tetaplah disini, jebal’  lagi dan lagi batin kyuhyun tak sependapat dengan apa yang ia ucapkan.

Pukul 12.00, bel berdentang keras hari telah berganti dan tahun telah berganti bahkan diwaktu yang sama sepasang kekasih yang serasi itu kini merubah status mereka. Semua berubah kecuali perasaan masing masing dari mereka.

Siwon pergi dengan berat dan kyuhyun terdiam membatu di sebuah kursi, ia tak menyadari waktu berjalan hingga sebuah mantel melindungi dirinya dari hembusan angin yang menyerang waktu. Changmin sosok yang berdiri dibelakangnya. Telah menyaksikan semuanya dari awal dan ia pihak ketiga hubungan kyuhyun dan Siwon yang tak bisa berkutik. Ia hanya bisa berharap tak pernah meminta dan tak pernah memaksa. Ia ada untuk kyuhyun sebagai sandaran sudah cukup baginya. Dan sekarang siwon pergi meninggalkan kyuhyun. Ia tak berharap. Sekali lagi ia menjadi sebuah bantal empuk untuk kyuhyun yang dicintainya.
.
.
.
Namja atletis yang sedari tadi berdiri di belakang pohon pinus, melangkahkan kakinya menuju sebuah bangku yang baru saja ditinggalkan sesesok namja, namja yang begitu dirindunya. Sudah empat tahun lamanya. Ia telah melakukan hal yang sama memandangi sosok yang menunggunya di depan jam besar di taman tempat mereka berpisah empat tahun lalu. Dan ia bersembunyi di belakang pohon tanpa sepengetahuan namja yang menunggu itu.

Siwon tak pernah mengikhlaskan perpisahannya. Ia selalu menyesalinya. Ia ingin kembali seperti dahulu namun takdir yang tak mengizinkan. Ia telah melakukan sesuatu yang fatal dan selalu ia sesalkan.

Ia menyesal karena terlambat berbalik kepada kekasihnya. Ia baru menyadari kesalahannya setelah ia berjalan keluar dari taman itu. Dan pada saat itu ia  memutuskan untuk kembali dan memperjuangkan kebahagiaannya. Namun kehendak tuhan berkata lain. Disaat bersamaan sebuah mobil melaju kencang. Tubuhnya tertabrak seketika sedang rohnya segera meninggalkan raganya. Ia melihat tubuhnya berlumuran darah dan ia juga melihat penabrakknya keluar dari mobil , seorang bocah yang tengah mabuk.

Tanpa berfikir untuk melihat lebih lama tubuhnya yang mulai di penuhi orang, siwon berlari menuju tempat kyuhyun berada dan saat itu ia melihat kyuhyun yang terpuruk bibirnya mulai membiru pertanda bahwa kyuhyun mulai kedinginan. Refleks Siwon memeluknya. Benar benar memelukkanya dan menyalurkan rasa hangat namun yang terjadi sebenarnya sebuah mantellah yang menghangatkannya. Dan sejak saat itu Siwon selalu mengikuti kyuhyun, hingga sekarang sampai kelak mungkin hingga kyuhyun rela melepasnya.


“Sarangahe Kyuhyun” kata siwon tersenyum miris menatap nanar bangku yang baru saja di tinggalkan kyuhyun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates