ONESHOT
Title : Lie
Author : User31
Cast : Cho kyuhyun ,
Choi Siwon
Warning : Boys love, typo
Rated : T - Teen
Disclaimer :
Ide cerita
terinspirasi dari lagu “lie” yang dinyanyikan kyunyun di “Immortal Song”
selebihnya hanya karangan author belaka. Semua cast yang ada murni milik mereka
sendri, tuhan dan keluarga mereka saya hanya meminjam nama saja.
Summery :
kebohongan itu nyata, beberapa adalah hal yang melegakan tapi kebanyakan dari kebohongan selalu menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan...
Don’t like don’t
read^^
Tanggal
31 Desember tiga tahun lalu. Di tempat yang sama dan di hari dan waktu yang
sama. Entah mengapa aku kembali mengingat sosokmu. Keindahanmu, senyum bodohmu,
dan semua gombalan berlebihanmu. Sebuah agenda lama dalam hatiku kembali
terbuka menyisihkan debu yang menyelimutinya setelah sekain lama. Bagaimana
kabarmu sekarang? Setelah pukul 12 nanti akan genap empat tahun kita berpisah,
apa kau masih mengingatku?
.
.
.
Seorang
namja dengan mantel biru tua membalut tubuhnya, terduduk di sebuah bangku taman
menatap nanar benda besar penunjuk waktu di hadapannya. Setiap tahun sejak tiga
tahun yang lalu, namja itu selalu duduk disana. Sendiri. Pada waktu yang sama.
Pakaian yang sama. Seolah tengah menunggu seseorang mengahampirinya. Dan akan
berakhir dengan kesendirian yang kosong. Tak ada siapapun yang menghampirinya.
Setelah 30 menit telah lewat dari tengah malam dan tahun berganti, ia akan
bangkit dan meninggalkan tempatnya. Dan akan kembali lagi pada jam dan tanggal
yang sama di tempat yang sama setiap tahunnya.
“
Yeoboseo?” pukul 12.27 , tahun telah
berganti, empat tahun terlewati. Ketika namja itu menerima sebuah panggilan.
“….”
“
nde.. aku pulang.” Dan namja itu
berdiri, sedikit menampakkan raut enggan diwajahnya, menatap lama bangku yang
telah ia duduki sekian jam tadi. Tersenyum tipis lalu memilih melangkahkan
kakinya meninggalkan tempat penuh kenangan bahagia dan .. sekaligus menyedihkan
.
.
.
“
Kau tak apa?” Namja berkaos merah menatap cemas namja bermantel biru tua itu.
Ia menatap bibir yang mulai membiru dihadapannya. Dan selanjutnya ia mendekap
erat sosok dihadapanya. Menyalurkan rasa hangat yang ia miliki untuk
meruntuhkan dinginnya malam yang telah dilewati namja manis didekapannya itu.
Ia sudah hafal dengan kebiasaan namja bermantel biru itu. Ia berkali kali
mengajukan diri untuk menemaninya namun namja manis bermatel biru itu selalu
menolak.
“
Aku mencemaskanmu kyu, tepat empat tahun sudah, bisakah…” perkataan sang namja
terpotong. Namja yang dipanggil kyu itu menatap dalam sosok didepannya. Ia tak
mau diganggu dan ia sudah lelah dengan peryataan yang sama berulang kali. Dan
cukup dengan tatapan itu namja itu mengerti dan diam.
“
Duduklah. Aku akan membuatkan coklat panas untukmu.” Kata namja itu pada
kyuhyun sembari mendudukkannya pada sebuah sofa di ruang tamunya. Belum genap
tiga langkah ia berjalan sebuah tangan mencekal lajunya.
“
Changmin… terimakasih.” Ucap kyuhyun lirih lalu tersenyum tipis pada namja
didepannya yang telah begitu sabar memberinya perhatian. Namja bernama changmin
itu hanya tersenyum dan melepas lembut tangan yang mencekalnya dan segera
membuat cpoklat panas untuk kyuhyun.
.
.
.
Flashback ON
“
Kyu, maafkan aku.” Namja berperawakan
bak atlit itu menggengam erat tangan kyuhyun meminta pengertian. Sedang namja
didepannya hanya tersenyum.
“
Aku mohon maafkan aku Kyu, aku…” kata namja itu terpotong. Jari telunjuk
kyuhyun menutup pergerakan mulut namja didepannya. Isyarat menyuruh namja
didepannya untuk diam.
Hari
ini adalah malam tahun baru. Di sebuah taman di depan sebuah jam besar di
tengah taman. Kyuhyun dan sang pacar Siwon saling berdiri berhadapan. Sepasang
kekasih yang serasi.
“Gwenchana.” Kata kyuhyun lembut. Kyuhyun tau apa yang
akan diucapkan Siwon. Ia sudah melihat kenyataannya sendiri. Ia tau lambat laun
ini yang akan terjadi dengan hubungan mereka. Mereka sesama lelaki yang saling
mencintai. Hubungan yang tabu dan tak bisa di terima orang dengan mudah. Ia tau
dan ia maklum toh ia sudah menyiapkan dirinya jika ini terjadi.
Siwon,
namja berbadan atletis itu menatap kyuhyun tak percaya. Bukan ini yang ia
harapkan. Bukan, ia ingin kyuhyun menahannya bukan melepasnya seperti ini. ia
tak ingin kyuhyun menangis, namun kali ini ia menginginkannya. Ia ingin tau
bahwa kyuhyun tidak baik baik saja jika ia meninggalkannya.
Siwon
memejamkan matanya sejenak. Ia masih memegang kedua tangan kyuhyun. Ia
memantapkan hati lalu kembali membuka matanya untuk menatap mata caramel
kyuhyun mencari sebuah kebohongan disana. Ia menemukannya jelas terlihat binar
kesedihan terpancar dari butiran caramel didepannya tapi ia cukup mengenal
kyuhyun. Kyuhyun sedang bertahan dan siwon tak mau usaha orang tersayangnya sia
sia. Dan keputusan itu ia ambil, ia melepas tangan kyuhyun perlahan dan
mengakhiri semuanya.
“Pergilah”
ucap kyuhyun lembut.
‘jangan pergi’ batin
kyuhyun
“
Aku baik baik saja” katanya lagi.
‘tidak tiak, aku tidak baik baik saja’ batin kyuhyun
berteriak memberontak.
“
Yakinlah aku akan baik baik saja di sini tanpamu” kata kyuhyun dan sebuah
senyum yang terpaksa ia tampiklan.
‘andwae, aku tak akan bisa hidup
tanpamu!’ lagi teriakan batin kyuhyun berkumandang.
“kumohon
segeralah pergi” kata kyuhyun lagi masih dengan lembut dan senyuman manis
terpaksa ia sunggingkan.
‘kumohon tetaplah disini, jebal’ lagi dan lagi batin kyuhyun tak sependapat
dengan apa yang ia ucapkan.
Pukul
12.00, bel berdentang keras hari telah berganti dan tahun telah berganti bahkan
diwaktu yang sama sepasang kekasih yang serasi itu kini merubah status mereka.
Semua berubah kecuali perasaan masing masing dari mereka.
Siwon
pergi dengan berat dan kyuhyun terdiam membatu di sebuah kursi, ia tak
menyadari waktu berjalan hingga sebuah mantel melindungi dirinya dari hembusan
angin yang menyerang waktu. Changmin sosok yang berdiri dibelakangnya. Telah
menyaksikan semuanya dari awal dan ia pihak ketiga hubungan kyuhyun dan Siwon
yang tak bisa berkutik. Ia hanya bisa berharap tak pernah meminta dan tak
pernah memaksa. Ia ada untuk kyuhyun sebagai sandaran sudah cukup baginya. Dan
sekarang siwon pergi meninggalkan kyuhyun. Ia tak berharap. Sekali lagi ia
menjadi sebuah bantal empuk untuk kyuhyun yang dicintainya.
.
.
.
Namja
atletis yang sedari tadi berdiri di belakang pohon pinus, melangkahkan kakinya
menuju sebuah bangku yang baru saja ditinggalkan sesesok namja, namja yang
begitu dirindunya. Sudah empat tahun lamanya. Ia telah melakukan hal yang sama
memandangi sosok yang menunggunya di depan jam besar di taman tempat mereka
berpisah empat tahun lalu. Dan ia bersembunyi di belakang pohon tanpa
sepengetahuan namja yang menunggu itu.
Siwon
tak pernah mengikhlaskan perpisahannya. Ia selalu menyesalinya. Ia ingin
kembali seperti dahulu namun takdir yang tak mengizinkan. Ia telah melakukan
sesuatu yang fatal dan selalu ia sesalkan.
Ia
menyesal karena terlambat berbalik kepada kekasihnya. Ia baru menyadari
kesalahannya setelah ia berjalan keluar dari taman itu. Dan pada saat itu
ia memutuskan untuk kembali dan
memperjuangkan kebahagiaannya. Namun kehendak tuhan berkata lain. Disaat
bersamaan sebuah mobil melaju kencang. Tubuhnya tertabrak seketika sedang
rohnya segera meninggalkan raganya. Ia melihat tubuhnya berlumuran darah dan ia
juga melihat penabrakknya keluar dari mobil , seorang bocah yang tengah mabuk.
Tanpa
berfikir untuk melihat lebih lama tubuhnya yang mulai di penuhi orang, siwon
berlari menuju tempat kyuhyun berada dan saat itu ia melihat kyuhyun yang
terpuruk bibirnya mulai membiru pertanda bahwa kyuhyun mulai kedinginan.
Refleks Siwon memeluknya. Benar benar memelukkanya dan menyalurkan rasa hangat
namun yang terjadi sebenarnya sebuah mantellah yang menghangatkannya. Dan sejak
saat itu Siwon selalu mengikuti kyuhyun, hingga sekarang sampai kelak mungkin
hingga kyuhyun rela melepasnya.
“Sarangahe
Kyuhyun” kata siwon tersenyum miris menatap nanar bangku yang baru saja di
tinggalkan kyuhyun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar